BKP Muba Terima Kunker Anggota Komisi II DPRD Tanjung Jabung Barat

MUBA – Meteorsumatera

Mewakili Bupati Musi Banyuasin Dr H Dodi Reza Alex Noerdin, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Muba H Ali Badri ST MT menerima rombongan Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi, di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Muba, Jumat 23 Oktober 2020.

Kedatangan Anggota Komisi II DPRD dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjung Jabung Barat ke Bumi Serasan Sekate ini dalam rangka konsultasi dan koordinasi terkait upaya Pemkab Muba dalam meningkatkan ketahanan pangan untuk menjadi pasokan, ketersediaan dan distribusi pangan untuk pemenuhan
Kebutuhan masyarakat di masa pandemi COVID-19.

Dalam paparannya Kepala Dinas Ketahanan Pangan Muba menjelaskan untuk menyelesaikan masalah ketahanan pangan harus terintegrasi dengan Organisasi Perangkat Daerah terkait. Kemudian bagi daerah yang berbasis perkebunan sawit atau karet dikonfersikan agar tidak rawan pangan.

“Untuk daerah terisolir kita buka jalur penghubung. Seperti kita membuka jalur transportasi di Kecamatan Lalan, ketika dibuat jalan trafik ketahanan pangannya naik,” kata Ali.

Selanjutnya Ali Badri mengungkapkan di masa pandemi COVID-19 saat ini, Pemerintah Kabupaten Muba juga memfokuskan pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk menambah pendapatan rumah tangga dan sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan.

“Tahun ini KWT kita sudah berjumlah 51 kelompok, kecamatan dengan angka kemiskinan paling tinggi jadi sasaran yang kita utamakan,” paparnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, setelah recofusing anggaran, secara keseluruhan dalam penanganan COVID-19 tahun 2020 Kabupaten Muba mengalokasikan dana hingga sebesar 500 Miliar.

“Anggaran dinas kita disupport Pak Bupati, dan anggaran tersebut kita gunakan untuk terobosan-terobosan serta review kegiatan yang sebelumnya,” bubuhnya.

Sementara Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nurkholis ST menyampaikan Kunjungan ke Kabupaten Muba adalah untuk berkonsultasi perihal bagaimana ketersediaan dan distribus pangan itu seperti apa, karena akibat adanya pangkasan anggaran imbas dari Pandemi COVID-19.

“Secara topografi dan geografi ada kemiripan antara Muba dan Tanjung Jabung Barat, untuk itulah kami ingin adakan perbandingan seperti apa efektivitas di Muba,” ujarnya

“Banyak sekali yang kami dapat pelajaran dari konsultasi ini, dari program dan terobosan Kepala Daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan Muba baik itu program KWT, dan program program lainnya, serta bagaimana dinas ketahanan pangan mampu mempertahankan ketersediaan anggaran di masa pandemi,” tandas Nurkholis. (Imam-Yet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *