Proyek Dana Desa 2018 Desa Duren Ijo Disoal Warga

Banyuasin, Meteorsumatera – Proyek pembangunan drainase di Desa Duren Ijo Kecamatan Banyuasin 1 Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan yang bersumber dari Dana Desa tahun 2018 yabg nilainya lebih Rp 300 juta itu diduga kuat dikerjakan tak sesuai dengan Rancangan Anggaran Belanja (RAB).

Kepada wartawan kemarin, Su warga setempat mengatakan proyek itu dilaksanakan bersumber dari dana desa tahun 2018 hasil rapat dan ada petunjuk dari dinas terkait pemkab Banyuasin yang tertera pada papan proyek.

Menurutnya, pembangunan saluran air itu dengan ketebalan permukaan 0,20 m atau dipasang dua susun batu bata yang ternyata hanya di bagian atasnya saja yang mencukupi 0,20 m, sedangkan dibagian bawah hanya satu bata.

Lebih jauh dikatakan Su, dari hitungan realisasi dana pembangunan diperkirakan hanya butuh dana Rp150.000.000 sudah cukup termasuk pajak, wajar kalau kami sebagai warga mempertanyatakan dan mensoal pelaksanaan proyek tersebut. Sebagai warga kami berharap kepada pihak terkait supaya melakukan peninjauan kelokasi secepatnya sebelum ada reaksi dari masyarakat, katanya lagi.

Hal senada juga diungkapkan oleh ketua Lsm  Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GRANSI) setempat melalui kepala bidang investigasi Hendra kepada wartawan media ini bahwa dari hasil investigasi yang dilakukan Selasa kemarin didapati bahwa pengerjaan drainase yang berlokasi Dusun 1 Desa Duren Ijo dengan Volume 440 x 50 x 0,5 X 0,60 meter, namun lantainya sudah terkikis air sehingga mulai retak, padahal proyek itu baru selesai dibangun akhir 2018.

Untuk itu kata Hendra, Kepala Desa maupun TPK Desa Duren Ijo harus bertanggngjawab, karena proyek itu didanai dari uang rakyat melalui dana desa yang digulirkan oleh Pemerintah Pusat, maka kami selaku media kontrol meminta masalah itu segera dilakukan perbaikan sebelum ada tindakan hukum yang akan kami laporkan.

Sementara Kepala Desa Duren Ijo, “Sup” saat diminta konfirmasinya di kantor tempatnya bertugas mengatakan silahkan kalian langsung menemui Tim Pelaksana Kerja (TPK) saja, karena beliau yang lebih tau mengenai proyek itu, arahnya seraya menghindar dari pertanyaan para wartawan yang berusaha menemuinya.(wal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *