Jaga NKRI, Keluarga Besar NU Gelar Zikir

OKI, Meteorsumatera – Keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) diberi amanah untuk watoniyah dan diniyah, artinya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta tradisi ala aswaja seperti yasinan, solawatan, wiridan maupun lainnya.

Hal ini disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) KH Syamsudin Nur M.Pdi dalam acara harlah NU ke-93 tahun 2019 yang dilaksanakan di halaman sepakbola Masjid Al-Kamal Blok D Desa Bumi Arjo, Lempuing, Senin (04/02/2019).

Hadir dalam acara yang dimulai sekira pukul 13.00 Wib tersebut, Hj Percha Leanpuri, B.Bus., M.B.A. selaku wakil dari Gubernur Sumsel H Herman Deru. Tak hanya itu, hadir pula Wakil Bupati OKI HM Dja’far Shodiq SE, para Kyai, Mursyid dan seluruh pengurus PCNU serta Banomnya.

Bahkan acara itu menghadirkan penceramah dari Kota Salatiga, KH Fauzi Arkan, Hj Wafiq Azizah dan Ratu Kendang Devi serta kurang lebih 10.000 orang jamaah, karena juga dilaksanakan pengukuhan dan pelantikan Rumah Kyai Makruf Amin (RKMA).

Dimana dalam kesempatan tersebut, KH Syamsudin Nur ditunjuk menjadi ketuanya. Sementara untuk Ketua Cabang RKMA diamanahkan kepada KH Masluk Arodli dan beberapa kyai serta tim pemenangan RKMA di Kabupaten OKI. Hj Percha Leanpuri dalam sambutannya menyampaikan, meskipun beda partai kita harus menjaga kerukunan, jangan biasa menjelek-jelekkan orang lain. Selanjutnya, Percha juga menghimbau para ibu – ibu yang hadir agar senantiasa memberika asi kepada anak mereka.

“Asi eksklusif itu lebih baik daripada susu kaleng. Ekslusif bukan di asi eklusif, tetapi selama 6 bulan agar ada ikatan batin antara ibu dan anak yang disusuinya,” ungkap Percha singkat.

KH Fauzi Arkan juga menyampaikan pesan, bahwa hidup ini adalah pilihan. Dikatakannya, hidup ini pilihan yang menunggu untuk berbuat baik, maka jangan menunggu tua. Karena ketika sudah berusia 70 tahun kita sudah berkurang untuk dapat berbuat baik.

“Jangan mencari-cari keburukan saudara kita, jangan makan rejeki dari yang haram, lebih baik makan telur dan urip neng ndeso dari pada makan roti dari hasil korupsi,” pungkasnya. (g-wijaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *