MUBA, Meteorsumatera – Kerusakan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mulai di protes warga dan pengguna jalan yang melewati jalan Nasional tersebut tepatnya di KM111 sungai Lilin. Kerusakan Jalinsum ini menyebabkan kemacetan arus lalulintas serta membahayakan pengguna jalan terutama orang yang mengendarai sepeda motor.
Berdasarkan pantauan dilapangan rusaknya ruas jalan lintas sumatera ini akibat kurangnya perbaikan total, jalan hanya ditambal sulam saja bahkan cuma digampar batu pecah, itu tidak sesuai dengan banyaknya kendaraan bertonase besar akibatnya paling lama daya tahan jalan cuma dua bulan saja. dan hanya di tambal sulam saja bahkan hanya di hampar dengan batu saja.
Apalagi kendaraan jenis tronton diperkirakan tonasenya di atas 40 ton yang sering melintas setiap hari, terutama kendaraan berplat BH, BE, BA,BG dan B. Selain mengangkut barang yang jauh melebihi tonase.
Seperti dikatakan kodir (50) salah satu pengemudi yang melintas dari padang tujuan Jakarta , Jumat 2/11/2018 pukul 10.00 Wib.
Dia berharap, sebelum kerusakan bertambah parah, pemerintah segera memperbaikinya agar tidak semakin hancur dan akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan menjadi penyebab kecelakaan.
Barusan saya melihat sepeda motor terprosok di lobang, beruntung cuma luka sedikit, terangnya.
“Jalan yang berlubang seharusnya segera ditambal agar tak makin rusak, tronton dan truk tangki maupun truk barang harus dibatasi tonasenya, serta diberikan sanksi berat bagi mereka yang melanggarnya, agar masa pakai jalan bertambah panjang. ungkapnya.
Senada dikatakan Heri (40) warga kelurahan Sungai Lilin , Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin menurutnya pengerjaan jalan yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu oleh salah satu kontraktor diduga asal asalan. Masa baru dikerjakan beberapa bulan saja aspalnya sudah retak-rusak dan amblas, agregat dan aspalnya pada naik keatas, keluhnya.
lanjut Heri mengatakan, setiap kali pemerintah mengeluarkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur, diharapkan adanya pengawasan serius dari pemerintah, bila perlu dipantau pihak kepolisian dan kejaksaan untuk mengetahui ada indikasi penyimpangan.
Kalau sudah dianggarkan, tolong diawasi secara serius dong, bila perlu turunkan kepolisian, jaksa dan tim ahli kontruksi yang independent, agar kualitas proyek benar- benar berkualitas, kemudian timbangan Senawar harus dimaksimalkan, pungkasnya. (Doyok)