Harga Buah Sawit Anjlok, Karetpun Ikutan Anjlok, Petani Mengeluh Terancam Kelaparan

MUBA, Meteorsumatera– Harapan yang diharapkan para petani karet dan sawit agar harga kedua komoditi tersebut stabil tampaknya sangat sulit terealisasi.

Sehingga petani sangat mengeluh terhadap harga tersebut apalagi kebutuhan hidup semuanya naik wargapun mengeluh, salah satunya warga masyarakat petani Kelapa sawit dan Karet diwilayah Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan mengeluh.

Beberapa bulan terakhir terus mengeluh, pasalnya harga buah sawit sampai saat ini sampai ke petani pada kisaran harga Rp 600 perkilonya, sedangkan untuk getah karet kisaran Rp 6500 hingga Rp 8500 perkilonya, tetapi saat ini kondisi getahnya kental dan sedikit akibat kemarau ber kepanjangan dengan kondisi dau sedang bersemi lagi atau gugur daun.

Mengeluhnya masyarakat petani berdampak dari anjloknya harga buah sawit dan Karet kini tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari- hari dan masyarakat kini hanya bisa mengeluh tidak bisa berbuat banyak.

Selain itu untuk saat ini kondisi buah melimpah, tapi faktor anjloknya harga sehingga mempengaruhi perekonomian yang ada di masyarakat cukup besar ucap Marno (68) tahun Kepada awak media minggu 7/10/2018.

Karyono (56) warga sumbar Rezeki saat berbincang dengan wartawan menjelaskan sudah lama harga sawit disini harga tertinggi Rp 1200 perkilo di pabrik tahun 2017 yang lalu,setelah masuk tahun 2018 hanya tinggal Rp 850 perkilonya itupun harga pabrik sampai ke petani hingga tinggal Rp 600 perkilo.

Di tempat terpisah dikatakan Heryanto, upah panen saja Rp 200 perkilo, sedangkan tengkulak beli sama petani Rp 600 perkilo, maka untuk kedepanya tidak bisa beli pupuk dan upah membersihkan lokasi perkebunanya. Dari hasil itulah untuk makan, biaya anak sekolah sudah pas, jadi kalau untuk hidup layak sepertinya masih susah, tandanya.

Sementara itu petani karet seperti dikatakan Giyanto, tidak banyak tanam pohon sawit, tapi teman saya yang di wilayah Kecamatan bayung kemarin ngobrol mengaku terus menipis hasilnya, karena sejak memasuki tahun 2018 ini harga dari petani dalam kisaran Rp 6500/8500 perkilonya. “Kalau petani kebun karet sebenarnya dalam sebulan terakhir ini bisa dibilang diuntungkan, harganya pada kisaran Rp 8500 perkilo, tetapi kendalanya saat ini kondisi getahnya kental dan sedikit sekali”, jelasnya.

Giyanto juga menambahkan, waktu harga getah pada kisaran Rp 10 000 perkilo dalam satu bulan bisa menghasilkan getah karet kisaran 1 ton perbulanya. ” Untuk saat sekarang dalam satu bulan terakhir untuk mengejar boleh 4 kuintal satu bulan susah, apa lagi di saat sekarang harga karet menurun justru semakin merugi,” keluhnya.

Harapan Giyanto, dengan pemimpin daerah Kabupaten muba mudah-mudahan bisa memberikan perhatian kepada petani sawit seperti di wilayah kami kecamatan Sungai Lilin, karena murah nya harga sawit dan Karet.” tutupnya. (Doyok)

Respon (3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *