MUBA, Meteorsumatera – Pembanguan menggunakan uang rakyat digelontorkan oleh pemerintah pusat digunakan membangun jalan cor di Desa Sumber Rezeki Kecamatan Sungai Lilin Kab. Musi Banyuasin (Muba).
Pembangunan cor jalan didesa ini menggunakan Dana Desa APBN tahun 2016 dibangun jalan cor namun belum lama dibangun kondisi jalan sudah rusak, kemudian tahun 2017 baru selesai dibangun jalan cor tersebut sudah mengalami kerusakan. Nah untuk tahun 2018 ini dibangun kembali jalan cor warga kuatir nasib proyek tersebut seperti tahun sebelumnya terkesan asal asalan saja, demikian dikatakan salah satu warga yang enggan menyebutkan identitasnya.
Menurutnya niat baik Kades untuk membangun desa cukup diapresiasi warga namun harus dibangun dengan kualitas yang bagus kami tidak perlu jalan yang panjang dan lebar kalau baru dibangun sudah rusak, biar jalannya tipis tapi kualitasnya bagus dan tahan lama.
Memang beberapa hari lalu lanjutnya ada tim yang mengukur jalan seperti tahun sebelumnya namun menurut saya itu percuma saja kalau jalannya cepat rusak.
Satu bukti nyata terangnya pembangunan jalan di lingkungan Dusun IV.1 dan IV.2 yang dibiayai Dana APBN di tahun 2016 yang menelan anggaran rata rata 103.997.000 sampai 146.221.000 Belum lagi pembangunan jalan tersebut kondisi jalan yang dicor sudah retak-retak dan rusak di beberapa tempat dusun yang lainnya akibat pembangunannya diduga tidak sesuai setandar RAB yang ada kemudian belum lagi diproyek pembangunan jalan cor yang baru di bangun bulan Agustus 2018 ini rata rata menelan anggaran 100.602.00 sampai 101.302.200 belum di lewati sudah retak retak juga.
Menurut warga yang tidak mau di sebut namanya mengatakan kepada meteorsumatera.com ,”Pengawas atau Inspektorat dari Kabupaten Muba segera turun untuk mengecek kondisi tersebut secara benar dan Pasalnya , apabila hal ini dibiarkan tidak menutup kemungkinan pembangunan jalan yang tidak sesuai akan menjadi bertambah parah kondisinya di tahun yang akan datang.
Lanjut dia lagi berharap Dinas terkait dari Kabupaten Muba untuk turun ke lokasi dan melihat secara langsung kondisi yang ada, apakah pengerjaan proyek cor jalan tersebut sudah sesuai dengan standar yang ditentukan apa belum, masalahnya proyek yang baru di bangun tahun ini belum digunakan sudah retak-retak di beberapa tempat,” jelasnya.
Menurutnya pengerjaan proyek jalan di Desa Sumbar Rezeki banyak menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat , pasalnya pembangunan jalan cor di duga asal- asal cor saja yang penting jadi.
Kami heran saja, setiap ada proyek pasti plang nama Perusahaan atau nama yang melaksanakan proyek dipasang, juga itu menjadi tradisi proyek bertahun tahu Dan diplang tersebut dijelaskan, volumenya berapa meter, biayanya berapa terus lama pengerjaannya berapa hari atau berapa bulan. Ini kok bangunannya asal- asalan,dan sepertinya proyek pebangunan dana Desa maupun dana APBN di jadikan ajang bisnis belaka dan juga untuk mencari keuntungan,” punkasnya.
Sementara itu Ketua LSM Pemerhati dan Pamantau Pembangunan Daerah (P3D) Sumsel, Adi mengatakan akan menindaklanjuti keluhan warga tersebut mengingat pembangunan jalan cor itu menggunakan duit rakyat kalau baru dibangun sudah rusak warga juga yang dirugikan, jelasnya.
Kemudian seandainya ada pemotongan uang Infrastruktur DD APBN tersebut wajar proyek infrastrukturnya baru dibangun sudah rusak otomatis volumenya berkurang akibat anggarannya dikurangi.
Menurut saya kata Adi para pendamping desa ini diganti tiap tahunnya.
Sementara itu Kepala Desa Sumber Rezeki tidak bisa dihubungi dan TPK belum ada tanggapan hingga berita ini diturunkan. (Redaksi)