35 Kepsek dan Guru Ikuti Pelatihan K 13 di SDN Sumber Rezeki

MUBA, Meteorsumatera Sebanyak 35 Kepala Sekolah (Kepsek) dan dewan Guru Sekolah Dasar memgikuti Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bertempat di SDN1 Desa sumber Rezeki.

Kegiatan tersebut sebagai tindaklanjut dari Bimbingan Tekhnis (Bimtek) Kurikulum 2013 kepada guru sasaran Kurikulum 2013 yang dilaksanakan beberapa pekan sebelumnya.

Setelah mengikuti Bimtek K13, guru sasaran wajib mengikuti pendampingan dengan dipandu oleh para Instruktur Kurikulum pengawas UPTD pendidikan kecamatan Sungai Lilin Nurkholik Spd.M.pd mengatakan bahwa peserta sangat antusias mengikuti kegiatan seperti ini walaupun dengan pola sederhana sedikit rumit menganalisis namun tidak mengurangi semangat para kepala sekolah dan dewan Guru,ucapnya singkat.

Menurut Kepala sekolah inti Baderi Spd, SD tentang Kurikulum dan pendampingan ini dilakukan dengan dua pola yaitu inservice training rutinitas di sekolah- sekolah secara antimatik dan penilaian Rapot.

Acara yang dihadiri oleh lima (5) kepala sekolah dan para dewan guru di kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Muba ini, SDN 1 Sungai Lilin, SDN 4 Begadang Jaya, SDN 1 Desa sumber Rezeki,SDN 2 Desa Sumber Rezeki dan SDN Desa Mekar Jadi perwakilan guru dan kepala sekolah sasaran kurikulum 2013 yang telah mengikuti kegiatan rutin di sekolah SDN 1 Desa sumber Rezeki sasaran dimana para instruktur mendatangi dan melakukan visitasi serta observasi praktik pembelajaran para guru sasaran kurikulum 2013,” ujar Baderi SPd, SD kepada Meteorsumatera.com, Kamis siang di ruang kepala sekolah SDN 1 Desa Sumbar Rezeki 26/7/2018.

Menurutnya, pada tahun pelajaran 2018/2019 ini seluruh SD se kecamatan Sungai Lilin sudah menjadi sasaran Kurikulum 2013.

Senada yang di katakanya kepala sekolah SDN1 Desa Sumber Rezeki Slamet Riadi S.Pd. SD yang sebagai tuan Rumah dalam acara tersebut sangat menyambut baik dan di suatu sisi sebagai ajang silaturahmi para dewan guru juga secara keluarga besar kepala sekolah dan dewan guru antara satu sama lain untuk bisa mendorong tukar pengalaman program pendidikan agar bisa membandingkan apa yang kami lakukan dan mereka lakukan apakah sudah seimbang atau belum, pungkasnya singkat. (Sudarmanto/ Doyok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *