MUBA, Meteorsumatera– Satuan Polisi Perairan Sat Polair polda sumsel telah mengadakan penyuluhan tentang bahaya paham radikalisme dan anti Pancasila serta sosialisasi proses penegakan hukum di perairan terhadap masyarakat pesisir pantai yang ada di Desa pinang Banjar.
Kegiatan berlangsung di balai kantor Teknologi percontohan pertanian (TPP) Desa Pinang Banjar, Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Muba, yang diikuti oleh 45 orang,karang taruna dan para nelayan, Jum’at (22/6).
Kasat Polair Polda Sumsel, Iptu Sugenep Naser memberikan arahan dan penyuluhan tersebut mengajak seluruh warga untuk menolak paham radikalisme dan anti Pancasila, karena dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa indonesia.
Tak hanya itu saja Sugenep Naser menerangkan bahwa perlunya kewaspadaan Jika ada warga pendatang baru, jangan segan-segan untuk menanyakan identitas serta maksud tujuannya. Hal tersebut demi untuk mencegah adanya kelompok maupun pihak-pihak tertentu yang akan menyebarkan paham yang bertentangan dengan ideologi pancasila atau kesatuan bahasa indonesia.
Selanjutnya Sugenep Naser juga menambahkan Kalau melihat atau mengetahui adanya upaya penyebaran paham radikalisme, ajaran sesat dan anti Pancasila, yang dilakukan oleh kelompok tertentu, segera melaporkan kepada pihak yang berwenang,” tambahnya.
Kepala Desa Pinang Banjar Aman Mahmud juga mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Satpolair Sumsel dan jajaran yang telah mengadakan kegiatan ini.
Kemudian lanjutnya penyuluhan tersebut sangat bermanfaat untuk warga.
Semoga kegiatan seperti ini tidak hanya tahun ini saja tapi bisa berkesinambungan, agar masyarakat kami bisa memahami apa itu Radikallisme dan anti pancasila itu yang harus di pahami,dan dengan adanya program Quick Wins yang di adakan oleh satpolair bisa memberikan atau menciptakan situasi Kamtibmas lebih kondosif di masyarakat.” pungkasnya.
Diahir acara kegiatan tersebut satpolair juga membagikan sembako,serta menyerahkan jaket pelampung air dan teks Pancasila untuk Karang Taruna dan para nelayan setempat.(Sudarmanto/Doyok).