MUBA, Meteorsumatera- Exsplorasi atau pengeboran pemasangan pipa transportasi gas gersik Pusri bertempat di dusun I Desa Pinang Banjar Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) diduga Sudah merusak lingkungan dan terjadinya pencurian lahan milik warga, minggu (22/4/2018).
Menurut Kades Pinang Banjar Aman Mahmud ketika ditemui wartawan, Minggu (22/4) mengatakan terkait permasalahan eksplorasi yang ada di wilayahnya berlokasi dijalan Palembang – Jambi tepatnya didepan Bank BRI Sungai Lilin, Muba.
Akibatnya lanjut Kades kini warganya sudah resah akibat kegiatan penanaman pipa pertagas, apalagi perusahaan ini sudah menggunakan sistem Horizontal Direction Drilling (HDD) diduga menyebabkan meluapnya lumpur ke pemukiman warga.
Setidaknya ada 9 rumah yang mengalami kerusakan dan satu tempat ibadah yang pondasinya retak akibat kegiatan tersebut, terangnya.
Kami selaku kepala Desa pinang Banjar berharap kepada pihak pertagas untuk dapat menanggulangi lumpur yang meluap telah mencemari permukiman warga Desa Pinang Banjar.
Selain itu kami sangat kuatirkan lumpur yang meluap mengandung racun otomatis berdampak pada kesehatan masyarakat apalagi bila terjadi seperti lumpur lapindo, ungkapnya.
Senada dikatakan Abdul Malik pada wartawan bahwa sekarang sudah ada 9 pemukiman warga telah menjadi korbannya, diduga diakibatkan dari pengeboran yang dilakukan oleh pihak PT Tekma, mengapa dikatakan demikian panjut Pengurus DPC salah satu Organisasi di Muba ini peristiwa seperti ini sebelumnya tidak pernah terjadi. Selain itu tempat olah pekerjaan tersebut kami menduga bukanlah lahan pertamina gas/ perta gas, Ungkapnya.
Kemudian Banhar salah satu korban lumpur bahwa dirinya mengaku sudah konfirmasi ke Humas internal PT Rekind dan Tekma Enginering lewat Pertagas Palembang.
Saya meminta keputusan sampai sore ini masalah konpensasi dan realisasi dari pihak perusahaan. Dan apabila belum ada Jawaban mohon maaf pekerjaan dan aktivitasnya saya minta stop dulu mengingat dampak sebelum meluas lagi, punkasnya.
Namun Minggu sore berdasarkan informasi bahwa pihak perusahaan telah melakukan pembersihan kerumah warga yang terkena dampak lumpur namun untuk kompensasi masih dalam perundingan. (Sudarmanto/Doyok)